Kamis, 23 Oktober 2008

Bangun Nusantara

Indonesia dikenal sebagai Nusantara, memiliki ragam alam flora dan fauna dengan beribu kepulauan yang menyatu di dalam batas laut dan samudra, serta memiliki ragam budaya dengan beribu karya cipta dan terus menjadi perhatian berbagai bangsa di dunia.
Seluruh potensi alam baik di darat dan lautan memberi harapan bagi berjuta jiwa dan raga sebagai anugrah dari Yang Maha Pencipta agar dapat dikelola sebaik-baiknya bagi kepentingan seluruh masyarakat dan bangsa dari generasi ke generasi.

Namun ... mengapa Nusantara kita ini belum di manfaatkan untuk memberi kesejahteraan bangsa? Dan mengapa bangsa kita masih belum bisa mengembangkan dan mengelola potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara mandiri bagi kepentingan bangsa secara bersatu, bersama, bergotong-royong?.

Mungkin kondisi alam yang kaya ini, kini diikuti banyak bencana yang banyak disebabkan oleh ulah, kesalahan dan kelalaian masyarakat terutama pemimpinnya (nasional, lokal, keluarga, pribadi). Masyarakat secara umum baik yang berpendidikan tradisional (budaya adat turun temurun) maupun modern (budaya ilmu pengetahuan dan teknologi maju) kurang dapat mengendalikan diri, cenderung merusak dan tergelincir kedalam keserakahan. Ketidaksabaran lebih dikedepankan dan budaya bersih serta melestarikan alam pun sudah tidak lagi menjiwai. Akalpun tehalang oleh berbagai keinginan baik kepentingan diri dan kelompok!. 

Masyarakat cenderung menyukai produk-produk dan teknologi maju negara lain yang didukung berbagai pihak. Pemerintah kurang memberikan apresiasi dalam bentuk kebijakan atas potensi daerah melalui peningkatan SDM nya dalam mengolah hasil alam yang beragam dan khas, malah justru turut menghambat potensi alam daerah. Misalnya kebijakan menasionalkan beras untuk konsumsi utama masyarakat, padahal yang perlu di nasionalkan adalah standar gizi. Potensi alam daerah yang memiliki keragaman makanan utama dengan standar gizi yang sama seharusnya yang didukung!.

Kesejahteraan bangsa ini seharunya dapat diusahakan melalui pengelolaan alam yang kaya dan beragam. Pengelolaan alam dan kelestariannya hanya dapat dilakukan oleh budaya masyarakat unggul secara tepat melalui kebijakan yang mendidik membentuk lingkungan masyarakat belajar. Budaya masyarakat yang unggul dapat dipicu melalui kebijakan pendidikan nasional yang memberi gizi pada standar kreatif dan inovatif bukan sekedar pintar karena hafalan dan hanya dapat memecahkan masalah  melalui kecerdasan lojik intelektual saja namun perlu diimbangi kemampuan afektif dan psikomotorik serta kecerdasan emosi dan spiritual. Oleh karena perlu perbaikan perlu ditekankan pada sistem proses dan penilaian.
 
Seperti alam yang terus berubah, bergerak,  tumbuh dan berkembang ... sesuai siklusnya. Selama burung-burung masih berkicau di pagi hari maka perubahan yang cepat secara global di era informasi, masih memberi kesempatan bagi bangsa ini untuk mengembangkan diri, menciptakan berbagai kreasi inovasi teknologi yang dapat memanfaatkan potensi kekayaan alam bagi kepentingan seluruh masyarakat bangsa (lokal, regional, nasional maupun global).

Ayo bangun alam nusantara untuk dapat memanfaatkan kekayaan alam dengan menyambungkan seluruh kepulauan melalui jalur darat, laut dan udara yang menghubungkan berbagai tempat, batas pantai dan batas laut. Ayo bangun budaya nusantara melalui pengembangan berbagai keunggulan teknologi dan produk secara mandiri termasuk teknologi transportasi dan teknologi informasi yang dikembangkan  yang dapat menyatukan luas darat, laut dan samudra sehingga potensi alam dapat dikelola secara tepat berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat.